Listrik Berbahaya? Ini Solusinya
Kehidupan manusia saat ini tidak bisa lepas dari namanya listrik. Listrik merupakan kebutuhan primer
karena dalam kegiatan sehari-hari banyak hal membutuhkan listrik sebagai media ataupun sumber
energi. Energi listrik didapatkan dari adanya gerakan perpindahan partikel-partikel bermuatan atau bila
ada gerakan relatif antara penghantar dan medan magnet yang akan menimbulkan tegangan pada
penghantar itu dan tegangan listrik inilah yang kemudian didistribusikan ke user. Pada PLN, listrik
dihasilkan melalui proses pembangkitan listrik dengan menggunakan beberapa sumber tenaga yaitu
angin, uap, surya, panas bumi, gas, diesel dan lain-lain. Setelah listrik dihasilkan maka selanjutnya
ditransmisikan melalui kabel saluran tegangan tinggi maupun ekstra tinggi namun sebelumnya
dilakukan step-up untuk menaikkan tegangan nya. Melalui kabel transmisi akan disalurkan ke Gardu
Induk dimana proses step-down tegangan ke tegangan menengah. Listrik selanjutnya akan disalurkan
melalui kabel tegangan menengah yang sering terlihat di pinggir jalan (3 kabel), dan tegangan nya
akan diturunkan lagi melalui trafo dan selanjutnya disalurkan melalui kabel JTR dan Sambungan Rumah
hingga sampai ke kwh meter pelanggan.
Nah melihat tegangan listrik ternyata terbagi menjadi beberapa jenis yaitu tegangan rendah, menengah,
tinggi maupun ekstra tinggi harusnya membuat kita lebih aware akan resiko yang ada saat
menggunakan listrik. Memang listik sangat berguna dalam kehidupan kita namun kita harus memahami
resiko serta bahaya dari listrik sebagai berikut:
Kesetrum (sengatan listrik)
Kesetrum adalah proses saat listrik mengalir melalui tubuh kita, biasanya mulai dirasakan jika arus yang
mengalir lebih dari 5 mA. Pada arus yang kecil, aliran arus hanya mengakibatkan kesemutan atau
kehilangan kemampuan untuk mengendalikan tangan. Jika arus sudah besar dapat mengakibatkan
kulit dan daging terbakar namun yang paling bahaya adalah saat arus mengalir melalui organ vital.
Panas atau Kebakaran
Panas muncul karena adanya aliran arus melalui suatu resistansi. Besarnya panas sebanding dengan
kuadrat arus, besarnya resistansi, dan waktu sehingga jika kita menggunakan kabel yang kecil maka
resistansinya besar serta kawat mengalami pemanasan. Kawat yang panas dapat menyebabkan isolasi
terbakar sehingga terjadi hubung singkat.
Ledakan
Ledakan dapat terjadi saat arus hubung singkat yang dihasilkan sangat besar serta menyebabkan
kenaikan temperatur yang membuat tekanan udara secara cepat
Dengan bahaya listrik diatas maka ada beberapa rekomendasi yang kita bisa lakukan dalam
mengurangi resiko bahaya listrik yaitu:
Hindari bermain layang-layang dekat jaringan listrik karena benang yang tersangkut dapat
menghantarkan listrik
Hindari membangun atau memperbaiki bangunan dekat jaringan listrik. Jarak aman minimal
3 meter
Hindari penggunaan tusuk kontak yang berlebihan
Jangan memasuki tempat yang bertanda peringatan bahaya listrik
Hati-hati saat menggali tanah agar tidak mengenai kabel listrik dalam tanah
Jangan memarkir truk di dekat jaringan listrik
Periksa instalasi listrik anda secara berkala untuk menjamin keamanan instalasi listrik
Jauhkan antena TV/Parabola/Papan Reklame dari jaringan listrik
Hindari membakar sampah dibawah jaringan listrik
Komentar
Posting Komentar