Bagaimana Listrik PLN Bisa Sampai Rumah?
Nah pertama listrik harus dibangkitkan dahulu menggunakan Pembangkit Listrik dengan kapasitas
besar dengan tegangan 6-24 kV (kiloVolt) yang di hasilkan dari beberapa pembangkit listrik seperti
pembangkit listrik tenaga air (PLTA), udara/bayu (PLTB), diesel (PLTD), uap (PLTU), gas (PLTG), gas
dan uap (PLTGU), panas bumi (PLTP) dan nuklir (PLTN). Tenaga yang dihasilkan tersebut digunakan
sebagai penggerak mula yang memutar poros generator agar dapat membangkitkan energi listrik.
Setelah proses pembangkitan listrik selesai maka listrik akan dinaikkan tegangan nya di Gardu Induk
untuk mengurangi kerugian akibat hambatan pada kawat penghantar saat proses transmisi. Tegangan
akan dinaikan melalui trafo step-up (penaik tegangan) menjadi 70 kV dan 150 kV untuk tegangan tinggi
serta 500 kV untuk tegangan ekstra tinggi (TET). Setelah tegangan sudah melalui proses step-up maka
dapat ditransmisikan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) maupun Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET) sampai di Gardu Induk (step-down) serta pelanggan industri berdaya besar
(>30 MVA).
Pada Gardu Induk tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi akan diturunkan melalui trafo
step-down (penurun tegangan) menuju tegangan 20 kV. Listrik 20 kV akan disalurkan melalui penyulang
baik secara langsung ke pelanggan industri skala menengah maupun didistribusikan ke pelanggan
kecil.
Dari penyulang dengan tegangan 20 kV akan diturunkan lagi tegangan melalui trafo step-down menjadi
380 V (3 phasa) atau 220 V (1 phasa). Tegangan 220 V inilah yang biasanya mengalir di rumah kita dan
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Komentar
Posting Komentar